Anda sudah mantap memutuskan untuk menjalankan bisnis laundry. Lokasi strategis sudah ditemukan, lalu lintas kendaraan dan orang yang melewati lokasi tersebut cukup tinggi, persaingan usaha jenis nyaris tidak ada, konsep sudah dibuat, modal sudah dipegang, lalu apa lagi langkah selanjutnya agar segera berjalan.
Selain menyiapkan promosi dan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan bisnis ini, ada baiknya sebagai pemilik Anda juga harus memahami seluk beluk bahan kimia yang nantinya akan digunakan untuk proses mencuci pakaian pelanggan-pelanggan Anda. Sebab ini merupakan pengetahuan dasar dalam menjalankan usaha ini. Tanpa mengenal lebih dalam bahan kimiawi apa saja yang dibutuhkan, dikhawatirkan Anda akan salah dalam mengarahkan tim customer service untuk treatment pakaian konsumen.
Seperti bahan kimiawi lainnya, tentu harus berhati-hati dalam menggunakannya. Ada beberapa kulit sensitif yang alergi ketika bersentuhan/kontak langsung dengan zat kimia sehingga berdampak pada gatal-gatal dan juga bintik-bintik merah. Disarankan bagi tim operasional laundry untuk mengenakan sarung tangan jika merasa punya kulit sensitif.
Apa saja bahan kimia yang dibutuhkan dalam bisnis ini?
Ini adalah bahan paling utama untuk membersihkan noda dan kotoran ringan yang menempel pada pakaian. Biasanya pengusaha laundry menggunakan dua jenis deterjen dengan peruntukkan yang berbeda, yaitu deterjen bubuk dan deterjen cair. Penggunannya tergantung dari mesin yang dipakai (apakah front loading washer atau top loading washer) dan juga bahan pakaian yang dicuci. Salah memilih deterjen bisa berakibat pada dua hal: mesin cucinya cepat rusak, atau pakaiannya malah bulukan.
Ini adalah bahan yang dipakai untuk melembutkan pakaian setelah selesai dicuci. Pakaian yang kering akan terasa kasar atau keras kalau tidak direndam terlebih dulu dengan softtener. Dan rata-rata bahan kimia ini dijual dalam bentuk cairan.
Ini adalah bahan kimia yang khusus untuk mengangkat noda-noda membandel seperti jamur, minyak, karat, kecap, saus, darah dan lainnya. Bahan ini mengandung zat emulsifier yang bekerja untuk mengangkat sisa noda.
Bahan kimia ini berfungsi untuk memutihkan pakaian agar tampak lebih cemerlang dan bersih. Kandungan chlorine-nya memang bermanfaat agar pakaian yang berwarna cerah tampak lebih bersinar dibanding kalau tidak menggunakannya.
Jika konsumen Anda menitipkan jas, sutra, batik atau pakaian dengan bahan khusus, maka PCE/Solvent ini adalah zat kimia yang diperuntukkan untuk bahan-bahan tersebut. Sifat solvent yang keras serta mudah menguap sangat efektif mengangkat kotoran yang juga sudah mengeras. Sangat disarankan agar menggunakan masker serta sarung tangan yang tebal saat memanfaatkan bahan ini karena bisa merusak kulit dan mengganggu pernafasan.
Zat sour yang terkandung dalam bahan kimia ini berfungsi untuk mencegah proses penguningan pada pakaian yang dicuci (yellowing). Selain itu, mirip dengan pemutih, zat ini juga bisa merawat warna pakaian sehingga tidak cepat pudar atau rusak. Bahkan bisa juga membersihkan sisa-sisa alkali yang terdapat pada deterjen sehingga bersihnya menjadi sempurna tanpa jejak.
Ini adalah bahan yang, sesuai dengan namanya, memberikan keharuman pada pakaian setelah selesai proses akhir dari pencucian. Dengan ditetesi parfum maka busana yang telah selesai dicuci akan terasa nikmat dan segar, tidak berbau apek atau bau deterjen.
Itulah bahan-bahan kimiawi yang harus Anda ketahui sebelum benar-benar menjalankan bisnis menyuci pakaian ini. Anda juga bisa mendapatkan bahan-bahan kimia tersebut melalui kami, www.wfstore.id. Silahkan kunjungi halaman ini.
Selamat menjalankan bisnis laundry! Semoga sukses untuk Anda!